Salah Pilih Asuransi, Musibah Malah Bertambah
Mengasuransikan kendaraan Anda harus pintar-pintar memilih perusahaan asuransi. Jangan gegabah memilih, salah-salah kendaraan Anda malah tidak maksimal terlindungi. Carilah perusahaan asuransi yang kredibel, punya rekam jejak yang baik, laporan keuangan yang profesional dan banyak dipercaya masyarakat pemilik mobil, termasuk kemudahan ketika melakukan proses klaim.
Pahami pula layanan yang dimiliki dan ditawarkan karena asuransi merupakan industri jasa, dimana pelayanan merupakan hal yang utama.
"Bengkel-bengkel yang dipilih perusahaan asuransi harus diperhatikan, baik kinerjanya maupun penggunaan sukucadang. Perhatikan juga sukucadang, kalau bisa pakailah yang asli, dan garansi perbaikan yang diberikan," ujar Laurentius Iwan Pranoto Sutanto, Head Marketing Communication & PR PT Asuransi Astra Buana (Garda Oto) pada diskusi bertajuk ‘Memilih Perusahaan Asuransi’ di IIMS, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/7).
Menurut Iwan, jika melakukan perbaikan di bengkel yang ditunjuk, sebaiknya pelanggan memilih komponen perbaikan yang asli. Jangan melupakan pelayanan yang diberikan. “Kalau dikasih spare parts yang tidak asli jangan mau,” tandas Iwan, "Kemudian pilihlah jenis perlindungan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan budget."
Menyinggung Garda Oto, Iwan menyebut beberapa layanan yang diberikan, sepertitotal loss only (melindungi kerusakan lebih dari 75% atau hilang), komprehensif (melindungi kerusakan sebagian atau partial loss), dan perlindungan tambahan seperti terorisme, banjir, bencana alam, tanggung jawab pihak ketiga atau personal accident.
Sementara senada dengan Iwan, Isnanto dari Sentra Otomotif Indonesia (SOI) menyarankan kepada pengguna asuransi untuk melihat kemampuan bengkel yang mengerjakan perbaikan, termasuk kualitas sukucadang yang tersedia. "Biasanya orang Indonesia cari untung, maunya cari yang murah tanpa memikirkan kualitas atau lifetime spare parts yang digunakan. Kebiasaan ini harus dihilangkan," imbuh Isnanto.
Pemilik kendaraan di Indonesia berdasarkan pengamatan Isnanto banyak yang tidak fokus pada pergantian komponen yang sifatnya safety. "Komponen yang diganti kalau ada perbaikan, biasanya ada dua, fungsional dan safety. Nah, kalau yang safety itu jangan main-main. Pakailah yang asli dan punya kualitas baik dan dianjurkan pabrik," tambahnya.
Karena itu, Isnanto berharap perusahaan asuransi harus memiliki persyaratan yang ketat terhadap tempat-tempat perbaikan kendaraan, baik itu bengkel resmi authorized maupun non-authorized. "Kalau bisa bengkel umum harus sama kualitas layanan dan standarnya dengan authorized," pungkasnya.
- sumber -