Jaga Jarak Cegah Kecelakaan 'Karambol'
Mungkin juga Anda pernah melihat atau menjadi saksi mata kecelakaan 'karambol' alias beruntun yang melibatkan banyak kendaraan? Baik antar sesama pengendara sepeda motor, sesama mobil atau antara mobil dan motor.
Jika pernah melihatnya, jadikan bahan pelajaran dan berhati-hatilah saat mengemudi. Kecelakaan lalu lintas seperti itu disebabkan banyak faktor. Bisa karena jarak antar kendaraan yang terlalu dekat, rem blong atau tidak pakem, maupun kekurang hati-hatian dan ketidakwaspadaan pengendara dan pengemudi.
Ketiga hal di atas merupakan faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Dari semua itu, menjaga jarak antara kendaraan di depan dan belakang menjadi bagian sangat penting. Sebab, dengan menjaga jarak yang aman antara kendaraan di depan dan belakang, maka risiko terjadi kecelakaan, semaksimal mungkin bisa dihindarkan.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan beruntun, harus diperhatikan jarak aman antara mobil Anda dengan mobil di depan.
Jarak aman adalah jarak yang harus diambil oleh pengendara yang berada di belakang terhadap kendaraan yang ada di depannya. Sehingga pengendara masih dapat melakukan antisipasi bila terjadi suatu hal yang sifatnya mendadak, tanpa membahayakan pengguna jalan yang lain (di depannya).
Menjaga jarak aman sangat penting untuk menghindari bahaya kecelakaan atau tabrakan beruntun. Lalu, berapa jarak aman yang harus diperhatikan oleh seorang pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil?
Jarak aman yang harus diambil, tergantung kondisi kendaraan atau situasi jalan itu sendiri, seperti misalnya keadaan gerimis yang menyebabkan jalan lebih licin. Sebagai pedoman sederhana untuk mengambil jarak aman ini dapat dilihat dari kecepatan kendaraan yang sedang dijalankan.
Misalnya saja, jika kendaraan sedang berjalan dengan kecepatan 70 kilometer per jam, maka jarak aman yang harus diambil setidaknya adalah 70 meter. Demikian juga jika dalam kecepatan 100 kilometer per jam, jarak yang harus dijaga adalah 100 meter. Ini adalah jarak yang paling ideal untuk menghindari tabrakan dengan pengendara yang ada di depan atau di belakangnya.
Meski demikian, melihat kualitas dan kemampuan pengereman, yang biasanya sekitar 10 persen antara kecepatan dan jarak pengereman seperti yang berlaku selama ini. Berarti jarak aman minimal adalah empat meter.
Di sinilah perlunya pengendara sepeda motor atau pengemudi mobil itu menjaga kecepatan selama berkendaraan. Bahkan, kenyataan di lapangan, jarak antar kendaraan di depan dan di belakang hanya berkisar sekitar dua hingga empat meter. Lalu bagaimana mengatasi agar kecelakaan bisa dihindari?
Jika ingin berpindah jalur, pastikan jarak keadaan di belakang dan di depan benar-benar aman. Nyalakan lampu isyarat, bergeraklah pada saat yang tepat dengan gerakan tidak memotong.
Dan yang terakhir, jangan lupa berdoa sebelum mengemudi. "Have a nice ride.."
- sumber -