Demo Site

UPGRADE SISTEM PENGAPIAN MOBIL

Coil, busi dan kabel busi menentukan inisiasi mesin dan kestabilan performanya saat mobil dipacu di jalanan. Komponen pengapian standar untuk keperluan berkendara sehari-hari, sebenarnya sudah lebih dari cukup (jika kondisi fit). Upgrade baru diperlukan kalau pemakaian mobil lebih intensif dan berat, misalnya digunakan untuk balap. Upgrade pengapian bisa dilakukan dengan mengganti semua komponen pengapian standar dengan busi, coil dan kabel busi yang memang diproduksi khusus untuk racing. Tapi, ada kalanya penggantian tidak perlu dilakukan total, jika sudah dirasa cukup untuk menyuplai pengapian ke mesin. 

Upgrade Coil
Coil mobil standar kekuatannya berkisar di angka 25 ribu volt. Meski ada pula yang kekuatannya mencapai 45 ribu volt seperti coil DENSO bawaan Twin Cam GT. Coil untuk racing kekuatannya di atas 50 ribu volt. Kemampuan koil untuk memproduksi voltase arus listrik akan membuat pembakaran maksimal dan efisien. Namun yang terpenting, time delivery-nya. Time delivery adalah waktu yang diperlukan pada saat arus listrik mengalir dari koil sampai ke busi. Semakin singkat waktunya, semakin baik pembakaran pada mesin. Untuk sistem direct ignition, time delivery-nya sangat singkat karena arus listrik dari koil langsung dikirim ke busi. Adapun sistem yang tak langsung (indirect) masih membutuhkan distributor. Untuk mesin mobil yang sudah menganut direct ignition bukan hal yang mutlak pakai koil high performance. Selain harga selangit, kemampuan koil standar sudah cukup untuk harian. Lain hal kalau sudah dimodifikasi ekstrem, seperti aplikasi turbo. 

Coil

Upgrade Busi
Pilih busi yang memiliki resistan. Ada tidaknya resistan ditunjukkan dengan adanya kode R pada nama varian busi. Busi dengan resistan memiliki kualitas pengapian yang lebih stabil, jadi dijamin tidak “mbrebet” meski mobil digas habis. Untuk memperbesar pengapian busi, modifikasi gap clearance pada busi standar bisa dilakukan. Jika busi standar punya gap sebesar 0,6-0,7 milimeter maka untuk racing umumnya diperbesar paling tidak sampai 1 milimeter. Besar perubahan lebar gap juga harus menyesuaikan dengan karakter mesin mobil. 

Busi

Upgrade kabel busi.
Banyak pemilik mobil salah persepsi dalam memilih kabel busi. Ada anggapan bahwa kabel busi yang bagus adalah kabel busi yang tebal dan besar. Pada kenyataannya, ukuran fisik luar kabel nggak ada hubungannya dengan mutunya. Mutu kabel ditentukan oleh besar hambatan. Semakin kecil nilai hambatannya, kemampuan penghantaran semakin besar. Jika diukur dengan avometer, nilai hambatan kabel standar biasanya mencapai 1-2 kilo ohm. Kabel yang bagus, nilainya harus lebih kecil dari angka tersebut. 

Kabel Busi

Penggunaan Modul pengapian. 
Mereknya beragam ada yang MSD, Grand Cam atau Pro-Com. Fungsi modul adalah sebagai stabilisator pengapian agar debit pengapian dari silinder satu ke silinder yang lain tetap stabil meski dalam putaran tinggi. Spesifikasi modul ditentukan oleh limiter rpm-nya. Modul MSD 6 AL misalnya, mempunyai limit sampai dengan 8000 rpm. Modul ini punya kapabilitas yang cukup luwes karena dipakai racing bisa, buat harian juga enak. Namun jika mesin mobil punya kemampuan yang lebih besar (rpm lebih tinggi), modul yang digunakan juga harus lebih tinggi limiternya, misalnya 7 AL yang punya limit 9000-10.000 rpm. Kalau tidak, kemampuan mesin justru tidak bisa keluar maksimal. 

Modul Pengapian

Volt stabilizer dan ground wiring
Pemakaian dua komponen ini tidak mendongkrak tenaga yang signifikan, tetapi tetap perlu dipakai. Fungsinya memaksimalkan kualitas pengapian lantaran arus listrik yang ada di mesin menjadi lebih stabil.

Volt stabilizer dan ground wiring

Pemasangan piggyback
Fungsinya bukan untuk utak-atik setelan mesin, tetapi juga bisa memaksimalkan sektor pengapian. Dengan pemakaian piggyback, waktu pengapian bisa disetel sesuai kebutuhan. Caranya, majukan waktu pengapian beberapa derajat. Efeknya, harus dibarengi dengan pemakaian bahan bakar yang lebih berkualitas. Jika tidak, mesin bisa ngelitik.

Piggyback

Mengupgrade sistem pengapian akan meningkatkan performa mesin. Tapi kalau tak dibarengi dengan optimalisasi mesin, jangan terlalu berharap kemampuan mobil meningkat pesat. Minimal mesin harus di porting polish terlebih dahulu. Sebab kalau tidak, efek yang paling terasa hanya mobil lebih mudah distarter dan lebih enteng gasnya. Sedangkan power dan top speednya tidak banyak berubah.


- dari berbagai sumber -