Jangan Biarkan Ban Serep Merana
Karena tersembunyi, ban serep jarang mendapat perhatian. Akibatnya, ketika dibutuhkan ban serep bisa saja gembos. Kondisi tersebut tentu saja akan merepotkan.
Karena itu, periksalah kondisi ban ini secara teratur. Menurut Felix Sumilang, manajer operasional Omega Ban di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, sering terjadi, ketika ban cadangan dibutuhkan justru tak bisa dipakai. ”Penyebabnya, pemilik mobil cuek terhadap ban cadangan. padahal, perawatannya sederhana,” jelasnya.
Berikut dijelaskan cara merawat ban serep
1. Periksa kode produksi.
Ban juga ada masa kadaluarsa sama seperti makanan. Dengan mengamati kode produksi, kita bisa tahu ban cadangan ini kadaluarsa atau belum. Kode produksi ada di dinding ban, ditulis empat digit. Dua digit kedua adalah tahun, dua digit pertama adalah minggu. Misalnya, 3011, berarti ban diproduksi minggu ke-30 pada 2011. Jika usianya lebih dari tiga tahun, sebaiknya ban serep diganti.
2. Cek fisik.
Rajin-rajinlah memeriksa kondisi ban serep, apalagi yang diletakkan di kolong mobil. Perhatikan apakah ada kebocoran, keretakan dinding. Pengait ban biasanya jmeninggalkan jejak di dinding ban. Karena itu, periksa apakah pengait meninggal luka pada ban atau tidak.
3. Cek tekanan angin.
Paling tidak lakukan sebulan sekali. Karet ban biasanya punya pori-pori yang membuat tekanan angin berkurang. Suhu yang berubah-ubah membuat ban yang terpakai mudah kempes. Berikan tekanan angin lebih tinggi, minimal 3 psi dibandingkan dengan ban yang dipakai.
4. Bersihkan dan beri pelembab.
Sama seperti yang dipakai, ban cadangan juga harus dibersihkan dan diberi pelembab, yaitu semir. Manfaat pertama, tahu kondisinya. Manfaat lain, kelenturan ban.
5. Rotasi.
Sesekali, tukar ban serep dengan ban yang dipakai. Lakukan secara rutin dengan periode yang diatur sendiri. Jangan lupa, balancing sehingga tidak menyebabkan setir bergetar ketika digunakan.
- sumber -