EFEK MEMBALIK ARAH ROTASI BAN
Ban bertipe directional dan asymmetrical memiliki aturan pemasangan masing-masing. Ban directional ditandai dengan penunjuk arah berbentuk panah, sementara asymmetrical memakai tulisan 'outside' dan 'inside'. Namun aturan ini seringkali dilanggar oleh para pengguna mobil, yang dengan tanpa perhitungan menukar posisi ban dengan alasan ban luar sudah habis.
Oleh karena itu, beberapa dampak negatif di bawah ini perlu diketahui oleh para pengguna mobil yang sering sembrono saat mengganti ban, agar bisa terhindar dari musibah saat berkendara.
1. Selip Saat Jalanan Licin
Pergantian ban secara menyilang beresiko timbulkan selip saat melintasi jalanan yang basah, karena dapat menyebabkan adanya aqua planning berlebihan, sehingga dapat menghilangkan stabilitas. Kembangan ban sudah didesain oleh pabrik untuk membuang air. Jika arah rotasi ban dibalik, maka fungsinya berubah menjadi penampung air.
Alhasil, air akan berkumpul dan membentuk lapisan antara ban dengan permukaan aspal jalan. Sebaliknya jika digunakan pada lintasan kering, maka suara gesekan ban lebih berisik dan kembangan ban lebih cepat habis.
2. Ban Terlalu Mencengkeram Permukaan Jalan
Menurut Chandra Alim, pebalap nasional, kondisi rotasi ban yang dibalik dapat membantu pengereman agar lebih pakem, pada mobil penggerak belakang dengan tenaga yang besar. Penggantiannya pun hanya berlaku untuk ban depan saja. Saat posisi ban dibalik, maka menimbulkan efek lebih mencengkeram saat di rem. Dengan begitu jarak pengereman bisa lebih dekat.
Namun teori ini tak berlaku untuk mobil berpenggerak roda depan, karena sebagai pusat traksi di mana tempat beban berkumpul. Selain itu, sangat tak disarankan untuk membalik arah rotasi ban saat lintasan basah, karena akan mengurangi stabilitas cukup besar dan bisa sangat berbahaya karena mobil kehilangan kontrol.
- SUMBER -